Contoh Muqabalah dalam Al-Qur'an dan Hadits
Seperti telah
diketahui dalam pembahasan Pengertian Muqabalah dan Contohnya dalam Balaghah
bahwa Muqabalah adalah dihadirkannya dua makna atau lebih di bagian awal kalimat, setelah itu dihadirkan makna-makna yang berlawanan dengan makna-makna awal tadi dengan tertib di bagian akhir kalimat.
1. Contoh Muqabalah
dalam Al-Qur’an
يُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ
الخَبَآئِثَ.
“Menghalalkan-bagi-mereka-segala-yang-baik-dan-mengharamkan-bagi-mereka-segala-yang-buruk (QS.
Al-A’raf: 157)”.
Yang jadi contoh
Muqabalah dalam ayat ini adalah kalimat yuhillu lahum
at-thayyibaat (Menghalalkan bagi mereka segala yang baik) disandingkan
dengan lawan maknanya secara tertib yaitu kalimat yuharrimu ‘alaihim
al-khabaaits (mengharamkan bagi mereka segala yang buruk).
بَاطِنُهُ فِيْهِ الرَّحْمَةُ وَظَاهِرُهُ مِنْ قِبَلِهِ
العَذَابُ.
“Di sebelah
dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada azab (QS.
Al-Hadid: 13)”.
Yang jadi contoh
Muqabalah dalam ayat ini adalah kalimat baathinuhu fiih ar-rahmah
(Di sebelah dalamnya ada rahmat) disandingkan dengan lawan maknanya secara tertib
yaitu kalimat dzoohiruhu min qibalihi al-‘adzab (di sebelah
luarnya dari situ ada azab).
لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلى مَا فَاتَكُمْ وَلَا
تَفْرَحُوْا بِمَا اَاتَاكُمْ.
“Supaya kamu tidak
berdukacita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu
gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu (QS. Al-Hadid: 23)”.
Yang jadi contoh
Muqabalah dalam ayat ini adalah kalimat laa ta’sau ‘alaa maa
faatakum (tidak berdukacita terhadap apa yang luput dari kamu)
disandingkan dengan lawan maknanya secara tertib yaitu kalimat laa
tafrohuu bimaa aataakum (jangan terlalu gembira terhadap apa yang
diberikan-Nya kepadamu).
فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى. وَصَدَّقَ بِالحُسْنَى.
فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى. وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَى. وَكَذَّبَ بِالحُسْنَى.
فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى.
“Adapun-orang-yang-memberikan-(hartanya-di-jalan-Allah)-dan-bertaqwa,-dan-membenarkan-adanya-pahala-yang-terbaik-(surga), maka-Kami-kelak-akan-menyiapkan-baginya-jalan-yang-mudah. Dan-adapun-orang-yang-bakhil-dan-merasa-dirinya-cukup, serta-mendustakan-pahala-yang-terbaik, maka-kelak-Kami-akan-menyiapkan-baginya-jalan-yang-sulit. (QS. Al-Lail: 5-10)”.
Yang jadi contoh
Muqabalah dalam ayat ini adalah kalimat ammaa man a’too wattaqoo,
wa shoddaqo bi al-husnaa, fasanuyassiruhu lil yusraa (Adapun orang yang
memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa, dan membenarkan adanya
pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang
mudah) disandingkan dengan lawan maknanya secara tertib yaitu kalimat ammaa
man bakhila wastaghnaa, wa kadzabaa bi al-husnaa, fasanuyassiruhuu li al-‘usraa
(Adapun orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala
yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya jalan yang sulit).
Muqabalah
dalam contoh ini mencakup banyak makna yang disandingkan dengan lawan maknanya
secara tertib.
فَـمَنْ يُّـرِدِ اللهُ أَنْ يَهْدِيَـهُ يَشْـرَحْ صَدْرَهُ
لِلإِسْـلَامِ، وَمَنْ يُّـرِدْ أَنْ يُّضِلَّـهُ يَجْعَـلْ صَـدْرَهُ ضَيِّقًـا حَرَجًـا.
“Barang siapa yang
Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan
dadanya untuk menerima Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah
kesesatannya, niscaya Dia menjadikan dadanya sesak lagi sempit (QS.
Al-An’am: 125)”.
Yang jadi contoh
Muqabalah dalam ayat ini adalah kalimat man yuridillahu an
yahdiyahu yasyrah shadrahuu li al-islaam (Barang siapa yang Allah
menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya
untuk menerima Islam) disandingkan dengan lawan maknanya secara tertib yaitu
kalimat man yurid an yudillahu yaj’al shadrahuu dhayyiqan harojaa (barang siapa yang dikehendaki Allah
kesesatannya, niscaya Dia menjadikan dadanya sesak lagi sempit).
2. Contoh Muqabalah
dalam Al-Hadits
Rasulullah SAW. bersabda kepada orang-orang Anshar:
إِنَّكُمْ لَتَكْثُرُوْنَ عِنْدَ الفَزَعِ، وَتَقِلُّوْنَ
عِنْدَ الطَّمَعِ.
“Sesungguhnya
kalian menjadi banyak ketika tidak diharap-harapkan, namun kalian menjadi
sedikit ketika diharap-harapkan”.
Yang jadi contoh
Muqabalah dalam Hadits ini adalah kalimat taktsuruuna ‘inda
al-faza’i (menjadi banyak ketika tidak diharap-harapkan)
disandingkan dengan lawan maknanya secara tertib yaitu kalimat taqilluuna
‘inda at-thoma’i (menjadi sedikit ketika diharap-harapkan).
Aisyah meriwayatkan bahwa Nabi SAW. bersabda:
عَلَيْكِ بِالرِّفْقِ يَا عَائِشَةُ، فَإِنَّهُ مَاكَانَ
فِيْ شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ، وَلَا نُزِعَ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ.
“Berhati-hatilah,
hai Aisyah, karena sesungguhnya kehati-hatian itu tidak berada pada sesuatu
kecuali menghiasinya, dan tidak lepas dari sesuatu kecuali menjelekkannya”.
Yang jadi contoh
Muqabalah dalam Hadits ini adalah kalimat fii syaiin illaa zaanahu
(kehati-hatian itu tidak berada pada sesuatu kecuali menghiasinya)
disandingkan dengan lawan maknanya secara tertib yaitu kalimat min syaiin
illaa syaanahu (kehati-hatian itu tidak lepas dari sesuatu kecuali menjelekkannya).
Demikian uraian mengenai kumpulan contoh Muqabalah dalam Al-Qur’an dan Hadits, apabila ada kesalahan silahkan dikoreksi, semoga bermanfaat.
Baca juga:
sanagt bermanfaat gan artikelnya. btw adsense nya kemana? kok gk ada?
ReplyDeleteskrg udh ada lagi, biasa ganti domain :)
Delete